Rinduku Padamu Dalam Tamparan Hujan

Ku tertatih pada rinai hujan yang membasahi bajuku

Rintikan hujan yang buatku mengerti akan sebuah tetesan air mata dalam keramaian hujan hingga tak satupun orang dapat tahu dibalik senyum lebar nan indah ini

Ku melewati setapak demi setapak becekan air dalam aroma tanah yang basah 

Namun jiwaku letih lesuh.. hatiku sangat lemah..

Biarlah rindu ini bersatu dalam doa yang akan tersampaikan kepadamu

Biarlah aku terjatuh dalam tumpukan hujan dengan sakit yang mendalam

Biarlah aku terpesona akan air mata yang berkali-kali ku teteskan tuk orang yang selalu kurindukan namun tak dapat ku temui

Biarlah jiwa ini menari-nari dengan air mata dan puisi berhargaku 


Ku membisu seakan terkagum-kagum oleh tamparan-tamparan yang mengenah dihatiku

Oh hujan..

Ini aku sosok manusia sederhana yang memerlukan keteduhan

Ini aku sosok manusia sederhana yang pernah menangis layaknya anak kecil yang sedang menginginkan mainan

Ini aku sosok manusia sederhana yang tumbuh bebas bersama rinai hujan yang memercikan harapan-harapan sederhananya

Ini aku sosok manusia sederhana yang selalu mendoakan seseorang yang sepanjang hari ku sayangi, ku ingat, dan ku rindukan..

Sayangku bertemu dalam awan putih layaknya surga yang akan selalu ada dalam lubuk hatiku

Ingatanku bertemu dalam bintang yang akan selalu terang oleh cahayanya

Dan rinduku bertemu di rinaian hujan yang selalu membasahiku bersama kesakitan yang kurasakan 


Akankah aku dapat memelukmu kembali dalam sepi yang berada ditengah-tengah rinai hujan?

Pernah, ku bawah tubuh ini berlari-lari dan terus berlari melewati kerasnya tamparan hujan menampari wajah dan tubuhku

Pernah, ku terpelosok akan retaknya hati ini hingga jatuh ke rinaian air hujan di tanah yang kotor

Hingga kini aku telah mengerti arti keistimewaan hujan yang selalu menemaniku sepanjang hari tanpa henti

Hujan yang selalu menemaniku ketika aku mendoakanmu agar rindu ini dimainkan 


Tengah malam, selalu ku lihat hujan yang tak pernah lelah menemaniku menghadapi setiap persoalan yang ku lewati setapak demi setapak oleh kaki mungilku

Nadi dan jantungku berbicara seolah-olah berteriak mengungkapkan perasaannya saat ini

Tak kusanga jiwaku mulai merasakan kesepian hingga takut untuk berbicara sedikit saja mengenai perasaannya

Kau memeluk tubuhku dengan pelukan hangat hingga hujan pun menjadi saksinya

Aku tersudut seperti mengapung oleh air layaknya kau menyelamatkan tubuhku yang telah terdampar oleh air


Rinai hujan memberitahuku sebuah tetesan harapan-harapan kecil

Rinai hujan memberiku sebuah air mata yang menetes perlahan-lahan,

Dan rinai hujan membisikkanku dengan lembut nan berharga tentang kekuatan untuk bertahan dan berjalan dengan rata tanpa tersandung 

Hujan telah mengajariku akan rasa rindu,, cinta, dan airmata

Rindu yang dapat muncul kembali, cinta yang dapat mengalir kembali, serta air mata yang dapat menetes kembali 


Jika di ijinkan..

Aku ingin seperti hujan, walau badai menerpa ia tetap berjalan dengan rata meneteskan harapan-harapannya

Aku ingin seperti hujan yang bebas menari-nari kesana kemari dengan seuntai kerinduan, dengan seuntai cinta, dan dengan seuntai kebahagiaan yang diberikannya dan diteteskannya untuk orang-orang disekitar

Biarlah sedetik saja aku berbicara mengatakan suatu hal dengan puisi sederhana, dengan seuntaian kata-kata indah, dengan seuntaian lagu-lagu yang indah dan dengan melodi yang lembut

Ku telah tersipu, terdiam dengan nadi yang tetap berhenyut sampai ku tahu rinduku telah tersampaikan padamu

Dan hingga diriku pun tahu bahwa dirimu juga merindukanku 


Dan saat ini..

Hujan yang membantuku untuk menuliskan kata-kata indah yang ingin ku ungkapkan namun ku pendam

Bibirku telah membisu dan membawah seuntaikan kata yang akan ku ungkapkan,

Namun mulutku bungkam tak ingin berbicara hingga kau mengetahui betapa ku kesakitan merasakannya

Rinduku padamu sangat besar dalam tamparan hujan yang menampariku~

Komentar

Unknown mengatakan…
I love this! <3
Unknown mengatakan…
Hehehe :p

Postingan Populer